Binatang Melata Akhir Zaman Menurut Sains dan Agama

Teman di kedutaan RI Singapura (eks KBRI Manila) kemarin bertanya; “Apakah arus medan magnetik Bumi bergeser adalah tanda-tanda akan datangnya Kiamat?”.

Saya respon, “iya ada hubungannya – namun tepatnya adalah pada melemahnya Medan Magnetik Bumi”.

Suatu saat Medan Maknetik Bumi yang melemah akan kembali menguat atau akan “flip-flop” dan berubah arah. Jika demikian maka Matahari akan dikatakan terbit dari arah Barat.

Tetapi itu mungkin terjadi ratusan atau ribuan tahun kemudian, karena melemahnya Medan Magnetik Bumi bertahap dan perlahan.

Klasifikasi: Ringkas – rumit.

Yang ditanyakan teman dari KBRI adalah fenomena bergesernya Medan Magnet Bumi sehingga para ilmuwan harus memperbarui WMM (World Magnetic Model) setiap 5 tahun sekali – karena dipergunakan sebagai pedoman sistem Navigasi. Termasuk Google Maps, pesawat terbang, kapal laut dan juga GPS yang digunakan transportasi online. (Tribun Travel, 24/1/19.

Tapi ‘adjustment’ baru dilakukan tahun 2020.

Fenomena lain adalah melemahnya Medan Magnetik Bumi yang telah dibahas tahun lalu, yang suatu saat akan merubah arah Utara menjadi Selatan dan Selatan menjadi Utara.

Akibatnya, Matahari terbit terlihat dari arah Barat, karena pedoman arah Utara-Selatan telah berubah. Namun itu akan terjadi dalam waktu yang lama, ribuan tahun kedepan bahkan diatas 10 ribu tahun kedepan menurut ilmuwan Harvard, Jeremi Bloxam (Express UK, 2015).

Ingat ya, kalaupun yang berubah adalah arah arus Medan MagnetiK Bumi, bukan Rotasi Bumi.

“Sunrise in the WEST: Scientists warn North could be SOUTH as Earth’s magnetic poles SWITCH” ( Express UK, agust 2015).

Keunikan Bumi yang medan magnetisnya bisa berbalik arah juga dimiliki Matahari.

Nah, sekarang kita akan membahas fenomena lain yang beriringan dengan berubahnya arus Medan Magnetik Bumi.

Salah satu referensi adalah Hadist Shahih.

Nabi menyebut : “ Ad Dukhan (kabut asap), Dajal, keluarnya hewan melata dari Bumi, Matahari terbit dari arah Barat hingga turunnya Isa ibn Maryam as ( Shahih Muslim no 2901, Ensiklopedia Kiamat – Dr. ‘Umar Sulaiman).

Disebutkan juga di salah satu ayat dalam Quran, hewan yang keluar dari Bumi sebagai salah satu tanda menjelang Kiamat “Dabbatul Ardh” atau “Daabbatan mina al-ardhi”.

binatang melata akhir zaman

“ wa-idzaa waqa’a alqawlu ‘alayhim akhrajnaa lahum daabbatan mina al-ardhi tukallimuhum anna alnnaasa kaanuu bi-aayaatinaa laa yuuqinuuna”

“ …dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami” (An Naml, 27: 82)

Yang dimaksud “perkataan” dalam ayat diatas adalah sat-saat musnahnya Bumi dengan isinya pada Hari Kiamat (As Sa’ah). Bagaimanapun juga, penduduk Arab dan sekitarnya, pada abad ke-7 tidak yakin adanya KIAMAT. Mereka menolak dan menentang informasi tersebut. Kemudian turunlah ayat yang menegaskan “ akan keluar sejenis hewan melata dari dalam Bumi”, yang akan menunjukkan kepada penduduk Bumi bahwa Kiamat adalah BENAR.

Dalam edisi bahasa Inggris kadang diterjemahkan dengan “monster’ atau “beast”.

Tafsir sangat beragam dari sejumlah Ulama klasik, hadis yang tidak shahih juga ada – tetapi yang bisa disepakati, hewan keluar dari Bumi dan waktunya setelah Peperangan Besar dan keluarnya Dajjal (The Boaster, Hoax Maker).

Fenomena sain lebih sederhana, karena ilmu pengetahuan kita sudah dapat menduga fenomena tersebut.

Penurunan Medan Magnetik Bumi mendekati nol bukan saja mengganggu sistem Navigasi manusia, Satelit, WMM, pesawat terbang, Kapal Laut, Google Maps, dan GPS (bila masih ada) – tetapi juga sistem navigasi sejumlah hewan.

Sebut saja perilaku binatang-binatang berubah: PANIK, liar, kehilangan pegangan (disoriented). Misalnya di udara dan darat adalah burung dara, kupu-kupu, lebah madu, penyu laut (Carreta Carebba) – yang biasa bermigrasi sepanjang 9000 mil ke belahan Bumi lainnya. Di laut atau sungai, Lumba-lumba, paus, ikan salmon, udang besar akan keluar, sebagian akan terdampar di pantai.

Dari dalam tanah, tikus tanah Zambia (Zambian mole rat) yang terbiasa menggali liang di dalam tanah sepanjang 200 meter, dan beragam jenis ular tanah serta jenis hewan lainnya yang mungkin belum dikenal, juga akan keluar dari dalam Bumi karena ‘disoriented’.

Beberapa jenis kelelawar, misal Eptesicus fuscus, atau Big Brown Bat, memiliki ‘homing device’ menggunakan panduan Medan Magnetik Bumi untuk kembali ke sarangnya. Sehingga jika ada gangguan Medan Maknetik Bumi pada saat transisi mendekati nol – akan kehilangan arah – dan tabrak sana, tabrak sini (The Nature).

Beberapa jenis serangga (ngengat) di Australia bermigrasi dengan bantuan navigasi Medan Magnetik Bumi (The New York Times, 21/6/18).

Haha, ya – memang hewan tidak memiliki alat seperti kompas, GPS, ‘street signs” atau ‘map” – namun mereka mengetahui arah. Salah satunya dengan sinyal Medan Magnetik Bumi.

Reaksi awal adalah keluar (muncul) dari dalam sarangnya, dari dalam Bumi atau dari dalam Laut – di semua tempat.
Luar biasa.

Itulah sementara ini yang diketahui, ketika masa transisi, Medan Magnetik Bumi runtuh, mendekati nol – dan dari Hadist – kita mengetahui bahwa urutan peristiwa tersebut setelah Perang Besar Dua Kubu yang berseteru dan Dajjal (The Boaster) keluar.

Arifin Mufti

0 Response to "Binatang Melata Akhir Zaman Menurut Sains dan Agama"

Post a Comment

Advert

addvert