AD-DUKHAN MENJADI BATAS ERA MODERN
Disaat dunia telah berubah menjadi zaman digital yang memiliki teknologi canggih, manusia bisa berbicara di benua lain hanya dalam hitungan detik. Manusia bisa pergi ke benua lain hanya dalam waktu hitungan jam. Begitu juga teknologi nuklir yang bisa membumi hanguskan satu negara dalam waktu hitungan menit. Akan tetapi kehebatan dunia digital itu ada batasnya yaitu pada masa terjadi ad-dukhan seluruh teknologi canggih akan hancur manusia akan hidup kembali seperti masa dulu di zaman Rasulullah dan para sahabat. Manusia akan kembali menggunakan unta sebagai transportasi darat.
Masa itu terjadi setelah munculnya dajjal dan turun nabi Isa. di saat nabi Isa as dan al-Mahdi menaklukkan negara Israel yang dipimpin oleh Dajjal. kemudian Nabi Isa as membunuh Dajjal,
“Saat Dajjal seperti itu, tiba-tiba ‘Isa putra Maryam turun di sebelah timur Damaskus di menara putih dengan mengenakan dua baju (yang dicelup wars dan za’faran) seraya meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat, bila ia menundukkan kepala, air pun menetas. Bila ia mengangkat kepala, air pun bercucuran seperti mutiara. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya melainkan ia akan mati. Sungguh bau nafasnya sejauh mata memandang. Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka di surga Ketika itu Allah subhanahuwata’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah subhanahuwata’ala mengutus Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi.... (HR. Muslim )
Setelah Nabi Isa as membunuh Dajjal sebagai pemimpin negara Israel pada masa itu. kemudian Allah mengutus Ya'juj dan Ma'juj yang merupakan pasukan zionis Dajjal yang bertujuan untuk mempertahankan wilayah Israel dari kepungan al-Mahdi dan nabi Isa as. didalam nubuat hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam manuskrip yang ditulis ulang oleh peneliti berjudul : “Salam wa Harb fi Akhir Zaman ar Rabb“.
Dalam perang itu keluar seorang ratu dunia, pelaku makar dan pelacur. Namanya Amirika. Ia menggoda dunia waktu itu dalam kesesatan dan kekafiran. Sementara itu Yahudi dunia saat itu berada di tempat yang paling tinggi. Mereka menguasai seluruh al-Quds dan al-Madinah al-Muqaddasah (Kota yang disucikan).
Semua negeri datang dari laut dan udara, kecuali negeri salju yang menakutkan dan negeri panas yang menakutkan. Al-mahdi melihat bahwa seluruh dunia melakukan makar buruk kepada dirinya dan ia melihat bahwa makar Allah lebih hebat lagi. Ia melihat bahwa seluruh alam Tuhan berada dalam kekuasaannya. Akhir dari perang itu ada di tangannya, dan seluruh dunia merupakan pohon yang dimilikinya dari dahan hingga ranting-rantingnya.
Di tanah Isra’ dan Mi’raj terjadi perang dunia yang disitu al-Mahdi memberi peringatan kepada orang-orang kafir bila mereka tidak mau keluar. Maka orang-orang kafir dunia berkumpul untuk memerangi Al-Mahdi dalam pasukan sangat besar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dalam kelompok kekuatan Yahudi al-Khazar dan Bani Israel masih terdapat pasukan lain yang tidak diketahui jumlahnya. Al Mahdi melihat bahwa siksa Allah sangat mengerikan dan bahwa janji Allah benar-benar telah datang dan tidak diakhirkan lagi. Kemudian Allah melempari mereka dengan lemparan yang dahsyat. Bumi, lautan dan langit terbakar, untuk mereka, dan langit menurunkan hujan yang sangat buruk. Seluruh penduduk bumi mengutuk orang kafir dunia, dan Allah mengizinkan lenyapnya seluruh orang kafir di Perang Dajjal, dan perangnya terjadi di negeri Syam dan kejahatan………”.
Itu adalah sebagian cuplikan dari isi buku tentang nubuwah tersebut. Manuskrip langka tersebut berasal dari abad ke 2 H ditulis oleh salah seorang Tabi’at – Tabi’in yang berasal dari Syam (wilayah Lebanon, Palestina). Manuskrip ini tersimpan di perpustakaan Turki di Istanbul.
Didalam nubuat al-kitab juga djelaskan kejadian penghacuran tentara Gog Magog yang merupakan pasukan zionis dajjal di Palestin dengan sebuah hantaman api yang membakar,
“Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut. Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus (nabi Isa as) dan kota yang dikasihi itu (Jerusalem). Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu (al-Masih Dajjal) itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya”. (Wahyu 20:7-10)
Dari kedua nubuat di atas sangat jelas bahwa penghancuran pasukan zionis dajjal itu terjadi dengan lemparan api dari langit disebabkan jatuhnya meteor sebagaimana nubuat
."Matahari akan gelap, bintang2 (meteor) akan jatuh dari langit. dan penguasa langit (Amerika cs) akan kacau balau” (matius, 24:29)
Kejadian jatuhnya meteor yang mengeluarkan api hingga menimbulkan asap yang menyelimuti bumi disebut sebagai salah satu tanda kiamat yaitu ad-Dukhan. pada masa itu seluruh teknologi canggih seperti satelit hancur berantakan sehingga dunia pada masa itu kembali menjadi zaman tradisional. Pada masa itu nabi Isa as menjadi khalifah di Palestin sebagai hakim yang adil setelah runtuhnya tatanan global yang dipimpin oleh Dajjal.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau akan menghancurkan salib (kristen), membunuh babi (Yahudi), menghapus jizyah (upeti), harta semakin banyak dan semakin berkah sampai seseorang tidak ada yang menerima harta itu lagi (sebagai sedekah, pen), dan sujud seseorang lebih disukai daripada dunia dan seisinya.” Abu Hurairah lalu mengatakan, “Bacalah jika kalian suka: “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa’: 159)” (HR. Bukhari no. 3448 dan Muslim no. 155)