Akhir Zaman menurut Islam dan Yahudi
Ini adalah Lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu Akhir Zaman Menurut Berbagai Agama dan Kepercayaan
KIAMAT MENURUT AGAMA SAMAWI (IBRAHIM)
• ISLAM •
Al-Qiyamah (Arab : يوم القيامة) adalah hari akhir bagi seluruh makhluk ciptaan Allah. Islam memberikan pedoman yang jelas kepada para pengikutnya mengenai akhir zaman. Ada berbagai tanda yang terdapat dalam Sunnah dan Al-Quran mengenai kedatangan akhir zaman.
Tanda-tanda ini dapat dibagi menjadi dua bagian, besar (Kubra) dan kecil (Sugra). Tanda-tanda yang besar mencakup kedatangan Dajjal, Imam Mahdi dan kemudian Nabi Isa yang akan menyatukan semua kekuatan baik untuk melawan yang jahat, ditiupnya sangkakala dan tanda-tanda yang kecil akan mendahuluinya.
Eskatologi Islam berkaitan dengan Qiyamah (kiamat), akhir dunia, dan penghakiman terakhir umat manusia. Eskatologi ini adalah salah satu dari keenam rukun Iman (aqidah) dalam Islam. Seperti agama-agama Abrahamik lainnya, Islam mengajarkan kebangkitan tubuh orang mati, penggenapan rencana ilahi untuk penciptaan, dan keabadian jiwa manusia; orang-orang benar akan diganjar dengan kesenangan Jannah (surga), sementara yang jahat akan dihukum dalam Neraka.
Al-Quran banyak sekali membahas keyakinan ini, dengan banyak hadits yang menguraikan tema-temanya dan rinciannya.
Literatur apokaliptik Islam yang menggambarkan Armagedon sering dikenal sebagai fitnah (ujian) dan malahim (atau ghayba dalam tradisi Syi’ah).
Para ulama membagi kiamat menjadi 2 bagian yaitu :
Kiamat Shugra (Kecil), yaitu matinya setiap manusia dan bisa pula bencana-bencana alam
Kiamat Kubra (Total), yaitu dihancurkan dan diakhirinya seluruh fisik dan hukum dunia fana.
Umat Islam menggunakan Al Quran dan Hadist sebagai rujukan untuk tanda-tanda Hari penghakiman. Tanda-tanda dalam Islam berkisar pada pembersihan bumi dari orang-orang yang tidak percaya, entah melalui pertobatan massal dari orang-orang yang tidak percaya atau dalam kasus-kasus tertentu melalui kematian.
Imam Mahdi akan muncul sebagai Kalifah Muslim terakhir dan Isa Almasih diturunkan kembali ke Bumi pada saat ini.
Sebelum tanda-tanda besar yang disebutkan ini, semua tanda kecil harus terjadi dan di antaranya adalah :
- Tampilnya Nabi Muhammad dan wafatnya (sudah terjadi, kelahiran Muhammad sendiri dipahami sebagai tanda dari hari penghakiman.)
- Waktu akan berlalu lebih cepat.
- Perang dan pembunuhan menjadi lazim di antara manusia.
- Merebaknya pencurian,penipuan dan skandal di antara manusia.
- Merebaknya perzinahan.
- Munculnya bangunan-bangunan besar.
- Popularitas minuman-minuman beralkohol di antara manusia, hingga namanya diubah, misalnya: bir, anggur, arak, tuak, jenever dan seterusnya.
- Padang gurun Arab berubah menjadi hijau.
- Penggembala kambing dan orang-orang tak beralas kaki berlomba-lomba dalam membangun gedung-gedung tinggi, mereka kemudian diidentifikasi sebagai bangsa Arab.
- Bangunan-bangunan yang lebih tinggi daripada gunung-gunung di Mekkah dibangun di Mekkah.
- Invasi orang-orang berkulit putih dengan mata sipit dan berwajah lebar seperti tameng dan memakai sandal bulu atas umat Islam dan kemudian mereka diidentifikasi sebagai bangsa Turk.
Tanda-tanda besar yang semuanya mempunyai dampak penting bagi umat manusia adalah sebagai berikut :
• Matahari akan terbit di barat, menandai ditutupnya pintu pertobatan Allah dan orang-orang kafir tak dapat berbalik lagi setelah titik ini.
Dikatakan bahwa matahari akan terbenam dan tidak terbit selama tiga hari hingga terbitnya di sebelah barat.
• Munculnya sang Dajjal (Anti Kristus), dan menipu mayoritas umat manusia untuk mengikut dan menyembah dia. Kelak ia akan dibunuh oleh Isa Almasih di gerbang Lod, Palestina.
• Turunnya Nabi Isa di menara putih di kota Damsyik dan berdoa di belakang Imam Mahdi.
Dilepaskannya Ya’juj dan Ma’juj. Baca: Misi Isa a.s Di Akhir Zaman
• Seorang laki-laki muncul di Madinah dan diminta oleh para ulamanya untuk pindah ke Mekkah. Di sana ia akan dinyatakan sebagai Khalifah dan disebut Imam Mahdi dan memerintah sebagai Khalifah terakhir Islam yang memimpin umat manusia memasuki zaman kemakmuran yang tak pernah terlihat atau terdengar sebelumnya. Ia juga akan meluruskan semua sekte Islam menjadi Islam yang sejati. Namanya juga Muhammad bin Abdullah, nama yang sama dengan nama Nabi dan sebagai keturunannya, dan rupa yang mirip dengan Nabi Muhammad.
• Perang besar antara orang-orang Muslim dengan orang-orang Yahudi di Palestina yang mengakibatkan kekalahan total orang-orang Yahudi.
• Kematian Isa Almasih dan diikuti atau didahului oleh Imam Mahdi. Perhatikan bahwa hari penghakiman terjadi 120 tahun setelah naiknya Almasih ke surga. Baca: Jarak Yang Waktu Terbitnya Matahari Dari Barat Hingga Kiamat
• Munculnya Dabbat al-Ard seekor binatang yang aneh rupanya dari sebuah gunung di Mekkah, yang memiliki cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa. Dabbat al-Ard akan mencap manusia sebagai orang kafir atau orang mukmin.
• Akan terjadi serangan terhadap Mekkah tetapi pasukan-pasukan penyerang itu akan tenggelam di padang pasir sebelum mencapai Mekkah.
• Angin lembut yang akan mengambil jiwa semua orang Muslim dan hanya meninggalkan orang-orang kafir di muka bumi.
Kejadian-kejadian berikut ini adalah langkah-langkah terakhir dari Hari penghakiman dan terjadi di Bumi :
• Ditiupnya terompet pertama yang mematikan semua manusia di muka bumi.
• Ditiupnya terompet kedua yang menandai kebangkitan. Penantian akan Penghakiman oleh seluruh umat manusia, sebuah proses yang dikatakan akan berlangsung selama ribuan tahun di bawah matahari yang membakar.
Harus disebutkan bahwa berbeda dengan kaum Syi’ah, bagi Muslim Sunni imam mahdi adalah salah satu Khalifah bagi mereka dan manusia yang dilahirkan pada suatu waktu tertentu dan mempunyai jangka hidup yang normal dan meninggal secara alamiah. Ia diharapkan, tetapi tidak diperlakukan secara berlebihan daripada manusia biasa (tidak di kultuskan).
• YAHUDI •
Dalam Yudaisme, akhir zaman biasanya disebut akhir hari-hari (aharit ha-yamim, אחרית הימים), sebuah ungkapan yang beberapa kali muncul dalam Tanakh.
Meskipun gagasan tentang bencana mesianik memiliki tempat yang menonjol dalam pemikiran Yahudi, gagasan ini bukanlah suatu proses yang tak dapat berubah yang berdiri sendirian, melainkan ditemukan bersama-sama dengan gagasan tentang penebusan tanpa penderitaan.
Kedua gambaran ini kadang-kadang dilihat sebagai dua kemungkinan yang berbeda untuk masa depan Israel. Akhir zaman dalam eskatologi Yahudi meliputi sejumlah tema yang saling terkait :
—Mesianisme Yahudi—
Pengumpulan kembali orang-orang yang hidup di pembuangan. Pembangunan kembali Bait Suci Kurban binatang atau Korban Dunia yang Akan Datang (Olam ha-Ba), sebuah istilah yang ambigu yang mungkin merujuk kepada kehidupan setelah kematian, dunia mesianik, atau kehidupan setelah kebangkitan. Kesengsaraan yang dicatat dalam Perjanjian Lama
Kejadian-kejadian penuh bencana akan menjungkirbalikkan tatanan dunia yang lama, seperti yang dicatat dalam contoh-contoh ayat berikut ini dalam Alkitab Perjanjian Lama :
"Dan baru di sana engkau mencari Tuhan, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada Tuhan Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya.
Sebab Tuhan, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. Sebab cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu.
Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?
Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhan Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari tengah-tengah api.
Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar, untuk menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripadamu, untuk membawa engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini. Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." [Ulangan 4:29-39]
"Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem."
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!" [Yesaya 2:1-5]
"Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah Tuhan akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman Tuhan dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya. Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama Tuhan Allah kita untuk selamanya dan seterusnya." [Mikha 4:1-5]
Kejadian-kejadian ini menciptakan suatu tatanan baru di saat Allah secara universal diakui sebagai penguasa atas seluruh ciptaan-Nya, termasuk setiap orang dan segala sesuatu. Dalam tulisan-tulisan lain, salah seorang guru hikmat Talmud berkata :
"Biarkanlah hari-hari terakhir itu datang, tetapi mudah-mudahan aku tidak akan hidup melihatnya", karena hari-hari itu akan penuh dengan konflik dan penderitaan."
Talmud, dalam risalat Avodah Zarah, pada halaman 9A, menyatakan bahwa dunia ini seperti yang kita kenal hanya akan ada selama enam ribu tahun. Kalender Ibrani (luach) sepenuhnya berfungsi berdasarkan asumsi bahwa waktu dimulai pada penciptaan Adam, manusia primordial.
Banyak orang (khususnya Yahudi Konservatif dan Reformasi dan beberapa orang Kristen) beranggapan bahwa tahun-tahun dalam Torah, atau Alkitab Yahudi, bersifat simbolik.
Menurut ajaran-ajaran Yahudi kuno yang diteruskan sekarang ini oleh orang-orang Yahudi Ortodoks, tahun-tahun ini bersifat harafiah dan konsisten sepanjang masa, dengan setiap hari panjangnya 24 jam dan rata-rata per tahunnya dan 365 hari.
Penyesuaian-penyesuaian tentu saja dilakukan, sesuai dengan tahun kabisat, untuk memperhitungkan perbedaan antara kalender komariah dan kalender syamsiah, karena kalender Yahudi didasarkan pada keduanya.
Jadi, tahun 2019 sama dengan 5779 tahun sejak penciptaan manusia dalam kalender Yahudi yang sekarang.
Menurut perhitungan ini, akhir zaman akan terjadi pada atau sebelum tahun 2240 (tahun 6000 dalam kalender Ibrani).
Menurut tradisi Yahudi, mereka yang hidup pada akhir zaman akan menyaksikan :
• Dikumpulkannya orang-orang Yahudi di pembuangan ke Israel yang ada secara geografis
• Dikalahkannya semua musuh Israel
• Pembangunan (atau penempatan oleh Allah) kenisah di Yerusalem dan dipulihkannya kembali persembahan kurban dan ibadah di Kenisah.
• Kebangkitan orang mati (techiat hameitim), atau Kebangkitan.
• Pada suatu saat, Mesias Yahudi akan menjadi Raja Israel. Ia akan memisah-misahkan orang-orang Yahudi di Israel menurut bagian-bagian wilayah sukunya yang asli di negeri Israel. Pada masa ini, Gog, raja Magog, akan menyerang Israel.
Siapa Gog dan negara Magog itu tidak diketahui. Magog akan bertempur dalam suatu pertempuran hebat, yang mengakibatkan jatuh korban yang besar di kedua belah pihak, tetapi Allah.
Setelah memusnahkan musuh-musuh terakhir ini untuk selama-lamanya, Allah akan mengenyahkan semua kejahatan dari keberadaan manusia. Setelah tahun 6000 (dalam kalender Yahudi), milenium ketujuh adalah masa kesucian, ketenangan, kehidupan rohani, dan perdamaian di seluruh dunia, yang disebut sebagai Olam Haba (Dunia Masa Depan), di mana semua orang akan mengenal Allah secara langsung.
"Seluruh Israel akan memiliki bagian di dunia yang akan datang." [Talmud Sanhedrin 10:1]
Ramban (Nachmanades) menafsirkan dunia yang akan datang itu sebagai kebaikan tertinggi dan maksud dari penciptaan. Karena itu ia berpendapat bahwa dunia yang akan datang sesungguhnya merujuk kepada kebangkitan orang-orang yang telah meninggal.
Suatu peristiwa yang akan terjadi setelah dimulainya zaman mesianik. Ramban berpendapat bahwa seluruh Israel, bahkan orang-orang berdosa, mempunyai bagian dari zaman kebangkitan ini. [he Tzemach Tzedek, Derech Mitzvosecha, Law of Tzitzis]
Berlanjut Pada Akhir Zaman Menurut Kristen
• Perang besar antara orang-orang Muslim dengan orang-orang Yahudi di Palestina yang mengakibatkan kekalahan total orang-orang Yahudi.
• Kematian Isa Almasih dan diikuti atau didahului oleh Imam Mahdi. Perhatikan bahwa hari penghakiman terjadi 120 tahun setelah naiknya Almasih ke surga. Baca: Jarak Yang Waktu Terbitnya Matahari Dari Barat Hingga Kiamat
• Munculnya Dabbat al-Ard seekor binatang yang aneh rupanya dari sebuah gunung di Mekkah, yang memiliki cincin Nabi Sulaiman dan tongkat Nabi Musa. Dabbat al-Ard akan mencap manusia sebagai orang kafir atau orang mukmin.
• Akan terjadi serangan terhadap Mekkah tetapi pasukan-pasukan penyerang itu akan tenggelam di padang pasir sebelum mencapai Mekkah.
• Angin lembut yang akan mengambil jiwa semua orang Muslim dan hanya meninggalkan orang-orang kafir di muka bumi.
Kejadian-kejadian berikut ini adalah langkah-langkah terakhir dari Hari penghakiman dan terjadi di Bumi :
• Ditiupnya terompet pertama yang mematikan semua manusia di muka bumi.
• Ditiupnya terompet kedua yang menandai kebangkitan. Penantian akan Penghakiman oleh seluruh umat manusia, sebuah proses yang dikatakan akan berlangsung selama ribuan tahun di bawah matahari yang membakar.
• Penghakiman atas umat manusia dimulai.
Harus disebutkan bahwa berbeda dengan kaum Syi’ah, bagi Muslim Sunni imam mahdi adalah salah satu Khalifah bagi mereka dan manusia yang dilahirkan pada suatu waktu tertentu dan mempunyai jangka hidup yang normal dan meninggal secara alamiah. Ia diharapkan, tetapi tidak diperlakukan secara berlebihan daripada manusia biasa (tidak di kultuskan).
• YAHUDI •
Dalam Yudaisme, akhir zaman biasanya disebut akhir hari-hari (aharit ha-yamim, אחרית הימים), sebuah ungkapan yang beberapa kali muncul dalam Tanakh.
Meskipun gagasan tentang bencana mesianik memiliki tempat yang menonjol dalam pemikiran Yahudi, gagasan ini bukanlah suatu proses yang tak dapat berubah yang berdiri sendirian, melainkan ditemukan bersama-sama dengan gagasan tentang penebusan tanpa penderitaan.
Kedua gambaran ini kadang-kadang dilihat sebagai dua kemungkinan yang berbeda untuk masa depan Israel. Akhir zaman dalam eskatologi Yahudi meliputi sejumlah tema yang saling terkait :
—Mesianisme Yahudi—
Pengumpulan kembali orang-orang yang hidup di pembuangan. Pembangunan kembali Bait Suci Kurban binatang atau Korban Dunia yang Akan Datang (Olam ha-Ba), sebuah istilah yang ambigu yang mungkin merujuk kepada kehidupan setelah kematian, dunia mesianik, atau kehidupan setelah kebangkitan. Kesengsaraan yang dicatat dalam Perjanjian Lama
Kejadian-kejadian penuh bencana akan menjungkirbalikkan tatanan dunia yang lama, seperti yang dicatat dalam contoh-contoh ayat berikut ini dalam Alkitab Perjanjian Lama :
"Dan baru di sana engkau mencari Tuhan, Allahmu, dan menemukan-Nya, asal engkau menanyakan Dia dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Apabila engkau dalam keadaan terdesak dan segala hal ini menimpa engkau di kemudian hari, maka engkau akan kembali kepada Tuhan Allahmu, dan mendengarkan suara-Nya.
Sebab Tuhan, Allahmu, adalah Allah Penyayang, Ia tidak akan meninggalkan atau memusnahkan engkau dan Ia tidak akan melupakan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu. Sebab cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu.
Pernahkah suatu bangsa mendengar suara ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kaudengar dan tetap hidup? Atau pernahkah suatu allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mujizat-mujizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan Tuhan, Allahmu, bagimu di Mesir, di depan matamu?
Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhan Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. Dari langit Ia membiarkan engkau mendengar suara-Nya untuk mengajari engkau, di bumi Ia membiarkan engkau melihat api-Nya yang besar, dan segala perkataan-Nya kaudengar dari tengah-tengah api.
Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya yang besar, untuk menghalau dari hadapanmu bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat daripadamu, untuk membawa engkau masuk ke dalam negeri mereka dan memberikannya kepadamu menjadi milik pusakamu, seperti yang terjadi sekarang ini. Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah Allah yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." [Ulangan 4:29-39]
"Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem."
Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!" [Yesaya 2:1-5]
"Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah Tuhan akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman Tuhan dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya. Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama Tuhan Allah kita untuk selamanya dan seterusnya." [Mikha 4:1-5]
Kejadian-kejadian ini menciptakan suatu tatanan baru di saat Allah secara universal diakui sebagai penguasa atas seluruh ciptaan-Nya, termasuk setiap orang dan segala sesuatu. Dalam tulisan-tulisan lain, salah seorang guru hikmat Talmud berkata :
"Biarkanlah hari-hari terakhir itu datang, tetapi mudah-mudahan aku tidak akan hidup melihatnya", karena hari-hari itu akan penuh dengan konflik dan penderitaan."
Talmud, dalam risalat Avodah Zarah, pada halaman 9A, menyatakan bahwa dunia ini seperti yang kita kenal hanya akan ada selama enam ribu tahun. Kalender Ibrani (luach) sepenuhnya berfungsi berdasarkan asumsi bahwa waktu dimulai pada penciptaan Adam, manusia primordial.
Banyak orang (khususnya Yahudi Konservatif dan Reformasi dan beberapa orang Kristen) beranggapan bahwa tahun-tahun dalam Torah, atau Alkitab Yahudi, bersifat simbolik.
Menurut ajaran-ajaran Yahudi kuno yang diteruskan sekarang ini oleh orang-orang Yahudi Ortodoks, tahun-tahun ini bersifat harafiah dan konsisten sepanjang masa, dengan setiap hari panjangnya 24 jam dan rata-rata per tahunnya dan 365 hari.
Penyesuaian-penyesuaian tentu saja dilakukan, sesuai dengan tahun kabisat, untuk memperhitungkan perbedaan antara kalender komariah dan kalender syamsiah, karena kalender Yahudi didasarkan pada keduanya.
Jadi, tahun 2019 sama dengan 5779 tahun sejak penciptaan manusia dalam kalender Yahudi yang sekarang.
Menurut perhitungan ini, akhir zaman akan terjadi pada atau sebelum tahun 2240 (tahun 6000 dalam kalender Ibrani).
Menurut tradisi Yahudi, mereka yang hidup pada akhir zaman akan menyaksikan :
• Dikumpulkannya orang-orang Yahudi di pembuangan ke Israel yang ada secara geografis
• Dikalahkannya semua musuh Israel
• Pembangunan (atau penempatan oleh Allah) kenisah di Yerusalem dan dipulihkannya kembali persembahan kurban dan ibadah di Kenisah.
• Kebangkitan orang mati (techiat hameitim), atau Kebangkitan.
• Pada suatu saat, Mesias Yahudi akan menjadi Raja Israel. Ia akan memisah-misahkan orang-orang Yahudi di Israel menurut bagian-bagian wilayah sukunya yang asli di negeri Israel. Pada masa ini, Gog, raja Magog, akan menyerang Israel.
Siapa Gog dan negara Magog itu tidak diketahui. Magog akan bertempur dalam suatu pertempuran hebat, yang mengakibatkan jatuh korban yang besar di kedua belah pihak, tetapi Allah.
Setelah memusnahkan musuh-musuh terakhir ini untuk selama-lamanya, Allah akan mengenyahkan semua kejahatan dari keberadaan manusia. Setelah tahun 6000 (dalam kalender Yahudi), milenium ketujuh adalah masa kesucian, ketenangan, kehidupan rohani, dan perdamaian di seluruh dunia, yang disebut sebagai Olam Haba (Dunia Masa Depan), di mana semua orang akan mengenal Allah secara langsung.
"Seluruh Israel akan memiliki bagian di dunia yang akan datang." [Talmud Sanhedrin 10:1]
Ramban (Nachmanades) menafsirkan dunia yang akan datang itu sebagai kebaikan tertinggi dan maksud dari penciptaan. Karena itu ia berpendapat bahwa dunia yang akan datang sesungguhnya merujuk kepada kebangkitan orang-orang yang telah meninggal.
Suatu peristiwa yang akan terjadi setelah dimulainya zaman mesianik. Ramban berpendapat bahwa seluruh Israel, bahkan orang-orang berdosa, mempunyai bagian dari zaman kebangkitan ini. [he Tzemach Tzedek, Derech Mitzvosecha, Law of Tzitzis]
Berlanjut Pada Akhir Zaman Menurut Kristen
0 Response to "Akhir Zaman menurut Islam dan Yahudi"
Post a Comment