Akhir Zaman Menurut Berbagai Agama dan Kepercayaan

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِين يَغْشَى النَّاسَ ۖ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ

Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,  yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman".
[QS. Ad-Dukhan Ayat 13]

Imam Thabrani menyebutkan, peringatan Rasulullah SAW tentang ad-Dukhan tersebut bersanding dengan bahaya Dabbah (binatang melata yang keluar dari perut bumi dan memangsa manusia) dan Dajjal.

Tanda-tanda ini merupakan tanda besar Hari Kiamat. Baca: 10 Tanda Kiamat Yang Segera Tiba Dan Kaum Mukminin Menyaksikannya Hal ini termaktub dalam sabda Beliau SAW : "Sungguh Rabb-Mu telah memperingatkanmu akan tiga hal, ad dukhan (asap) yang akan mengakibatkan orang Mukmin demam dan orang kafir melepuh sehingga keluar asap dari telinganya. Kedua adalah Dabbah, dan ketiga adalah Dajjal." [HR Thabrani]

Penyebutan hadist secara urut ini mengindikasikan tahapan-tahapan dari tiga tanda-tanda kiamat kubra (besar) tersebut. Diawali dengan Dukhan "Baca : Dibalik peristiwa Ad Dukhan di akihir zaman" kemudian Dabbah, selanjutnya Dajjal.

akhir zaman menurut agama

Ada beberapa penafsiran ulama tentang makna dari ad-dukhan. Ibnu Mas'ud RA menafsirkan, ad-dukhan bisa dimaknai dengan kesempitan hidup yang melanda kaum Quraisy pada zaman Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Nabi SAW mendoakan kaum kafir Quraisy yang menolak dakwah Islam agar mendapat kesempitan hidup. Semenjak itu, sengsaralah kehidupan kaum kafir Quraisy. Banyak di antara mereka yang sampai memakan bangkai dan tulang-belulang.

Ibnu Jarir Ath-Thabari yang juga sepaham dengan pendapat Ibnu Mas'ud mengatakan, kesengsaraan yang dialami kafir Quraisy tersebut diibaratkan seperti asap yang menyelimuti bumi.

Firman Allah SWT, "Tetapi, mereka bermain-main dalam keragu-raguan. Maka, tunggulah hari ketika langit membawa asap yang nyata." (QS Ad-Dukhan : 9-10).

Menurut Ibnu Jarir, ayat ini tertuju kepada kaum kafir Quraisy di zaman Rasulullah SAW.

Pendapat lainnya mengatakan, ad-Dukhan adalah tanda besar Kiamat yang akan datang pada akhir zaman nanti. Ibnu Abbas yang meyakini pendapat ini menyebutkan, ad-dukhan berasal dari sebuah meteor dari bintang "Dzu Dzanbin" yang jatuh ke bumi. Akibat dari meteor ini menimbulkan asap yang menyebabkan demam bagi orang beriman dan melepuhkan kulit orang-orang kafir.

Melihat kepada lafaz ayat, fartaqib (maka tunggulah) menunjukkan sesuatu yang belum terjadi, tapi mengindikasikan sangat dekat kedatangannya karena ada kata perintah untuk menunggu. Pendapat ini banyak dipakai sejarawan Islam yang meneliti tanda-tanda Hari Kiamat. Ada pula yang mengaitkan ad-dukhan dengan perang nuklir yang meracuni udara dengan gas kimia berbahaya.

Hal ini diprediksikan bisa terjadi dalam Perang Armagedon (perang besar di akhir zaman) dan menjadi tanda besar Hari Kiamat. Baca: AlMalhamah Kubro dan Armageddon. Siapa Saja Yang Terlibat

Al-Qurthubi dalam tafsirnya (16/130) menggabungkan dua pendapat Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas ini. Menurut al-Qurtubi, bisa jadi asap yang dimaksudkan ada dua sesi. Sesi pertama telah turun pada zaman Nabi SAW untuk mengazab orang kafir Quraisy. Sedangkan, sesi kedua menjadi tanda besar akan datangnya Hari Kiamat, yakni hantaman meteor ke muka bumi yang menyebabkan asap. Demikian seperti dipaparkan dalam 'Asyarathus Saa'ah [10 tanda besar Hari Kiamat, hal 383-388].

Ibnu Katsir ketika menafsirkan surat ad-Dukhan mengutip perkataan Ibnu Abi Hatim yang ia terima dari Ali bin Abu Thalib. Menurutnya, hantaman meteor mengakibatkan kabut asap dan peningkatan suhu bumi. Orang beriman dilindungi dari mara bahaya tersebut. Kalaupun mereka terkena dampaknya, hanya berupa flu dan demam saja.

Adapun dampak bagi orang kafir akan melepuhkan kulitnya sehingga dari telinganya pun mengeluarkan asap. Beberapa kalangan mendeskripsikan ad-Dukhan menyelimuti bumi selama 40 hari. Manusia yang merasakan ad-Dukhan tersebut seperti digambarkan dalam istilah nuclear winter.

Makhluk hidup, tidak hanya manusia, akan merasakan kesengsaraan. Tak terkecuali orang beriman pun akan merasakan dampaknya walau hanya sebatas demam dan flu biasa. Segala musibah yang diturunkan Allah kepada manusia ditujukan sebagai peringatan agar mereka kembali kepada Allah.

Sabda Nabi SAW : "Jika timbul maksiat pada umatku maka Allah SWT akan menyebarkan azab dan siksa kepada mereka." Ummu Salamah RA (istri Rasulullah SAW) bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah waktu itu tidak ada orang saleh?" Rasulullah SAW menjawab : "ada." Ummu Salamah bertanya, "Apakah yang akan Allah perbuat kepada mereka?" Rasulullah SAW bersabda, "Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat. Kemudian mereka akan mendapatkan keampunan dan keridhaan dari Rabbnya." [HR Ahmad].

Akhir zaman atau Kiamat adalah periode waktu yang dijelaskan dalam eskatologi dari agama-agama dunia yang dominan, baik Abrahamik maupun non-Abrahamik.

tanda tanda kiamat

Agama-agama Abrahamik mempertahankan kosmologi linear, dengan skenario akhir zaman yang mengandung tema transformasi dan penebusan.

Dalam Yudaisme, istilah hari akhir membuat referensi ke Zaman Mesianik, dan termasuk dalam pertemuan para diaspora yang diasingkan, kedatangan mashiach, olam haba, dan kebangkitan Tsadikim.

Kekristenan secara tradisional menggambarkan akhir zaman sebagai periode kesengsaraan luar biasa di Bumi yang mendahului kedatangan Kristus yang kedua kalinya, yang akan menghadapi Antikristus dan mengantar ke Kerajaan Allah. Namun, beberapa orang Kristen percaya bahwa akhir zaman merupakan kesusahan pribadi yang dialami sebelum mereka tercerahkan dengan Firman Tuhan.

Dalam Islam, Yaumul Qiyamah (yawm ad-Din), hari kiamat, didahului oleh munculnya Imam Mahdi. Dengan bantuan dari Isa Al-Masih (Yesus), Imam Mahdi akan menang atas Dajjal (Mesias palsu).

Agama non-Abrahamik memiliki pandangan dunia yang lebih siklus, dengan eskatologi akhir zaman ditandai dengan kerusakan, penebusan dan kelahiran kembali.

Dalam agama Hindu, waktu akhir diramalkan seperti ketika Kalki, inkarnasi terakhir dari Wisnu, turun di atas kuda putih dan membawa untuk mengakhiri Kaliyuga.

Dalam ajaran Buddha, Sang Buddha meramalkan bahwa ajaran-ajarannya akan dilupakan setelah 5.000 tahun, diikuti oleh kekacauan. Sebuah Bodhisatwa bernama Maitreya akan muncul dan menemukan kembali ajaran dharma. Kehancuran terakhir dunia maka akan datang melalui munculnya tujuh matahari.

Sejak penemuan waktu dalam dan usia Bumi, wacana ilmiah tentang waktu akhir telah berpusat pada nasib akhir alam semesta.

Teori ini termasuk Big Rip, Big Crunch, Big Bounce, dan Big Freeze.

Bersambung Akhir Zaman Menurut Islam Yahudi dan Kristen – Agama Samawi

0 Response to "Akhir Zaman Menurut Berbagai Agama dan Kepercayaan"

Post a Comment

Advert

addvert