Ketika Umat Sudah Acuh terhadap Saudaranya – Moslem Uyghur

muslim uighur

Manusia diciptakan dengan derajat tertinggi dari makhluk lain, karena dibekali oleh akal. Kenyataannya, manusia bisa lebih rendah dari hewan dengan kekejamannya.

Sudah sekian lama kita mendengar soal bagaimana muslim uighur disiksa dan diperlakukan dengan biadab oleh pemerintah China. Jutaan orang dimasukkan ke kamp-kamp penahanan dan diperlakukan begitu buruk. Bahkan undang-undang yang mengawasi gerak-gerik para muslim pun sudah di buat oleh pemerintah China dalam rangka uyghur genocide

Tempat ibadah dihancurkan, para wanita Muslimah disteril agar tak mampu hamil dan melahirkan anak-anak generasi muslim. Para lelaki dijemput paksa dan dimasukkan kamp-kamp yang sengaja dibangun untuk penahanan mereka. Anak-anak harus kehilangan orang tuanya.

Inilah manusia. Yang mengaku terdidik, yang mengaku punya wawasan, yang mengaku punya akal, dan punya nurani, yang selalu gembar gemborkan tentang HAM dan Demokrasi.

Mengapa takut dengan perbedaan yang memang sudah jadi bagian dari kehidupan ini? bahkan wajah kita, semua berbeda. Jika punya akal, kenapa Anda perlakukan orang lain yang karena berbeda agama dan keyakinan dengan cara yang tak ternalar sama sekali?

Nurani kalian kemana? pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri, bagaimana bila Anda yang disiksa, istri atau anak perempuan Anda yang di steril paksa atau anak Anda ditelantarkan begitu saja?

Setiap diri punya hak untuk merdeka. Baik bersuara, terlebih lagi menjalankan agama dan keyakinan yang dianut. Bukankah itu juga bagian dari HAM dan Demokrasi. Kenapa Kalian yang baru punya sedikit kekuasaan sudah berlaku bak Tuhan. Mengatur agama mana yang bebas melakukan ibadahnya atau tidak? Mengatur keyakinan mana yang pantas untuk diagungkan?

Baca : Terorisme Radikalisme. Islam dibidik Kaum Muslimin di Adudomba

Apa yang begitu menakutkan bagi Anda? Kami muslim tidak diajarkan untuk menindas orang lain. Kami tidak diajarkan untuk menyiksa orang yang beribadah, walau tak sekeyakinan dengan kami. Bahkan kami menjaga keberagaman tersebut dengan saling menghormati. Karena ajaran kami, membunuh satu manusia sama artinya membunuh sebuah kehidupan.

Kami juga diajarkan hanya takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bukan pada manusia, sehebat apa pun dia dipandang dan dipuja.

Anda boleh tampak perkasa dan merasa menang di dunia. Tujuan kami bukan dunia, namun akhirat. Sebuah negeri yang abadi dan sempurna. Sementara dunia hanya sementara dan fana, tempat kami sekedar mampir.

Jangan kira kami lemah? Anda kira bisa memenangkan hati dan penghormatan dengan menggelar rasa takut dengan pengawasan kalian bersama siksaan bertubi yang diterima saudara seiman kami?

Andalah yang lemah! Karena Anda butuh kekuasaan untuk melakukan kesewenang-wenangan. Sementara kami tak butuh siapa pun sebesar kami membutuhkan Allah Subhanahu Wa Taala.

Tak ada sesuatu pun yang abadi di dunia. Termasuk segenggam kekuasaan Anda saat ini. Allah selalu memberi sesuatu di saat terbaik. Silakan Anda terbahak diatas penderitaan saudara seiman kami yang kalian buat.

we stand with uyghur

Begitu juga yang ada di negeri ini, yang membisu dan bungkam. Khianati ghirahnya hanya karena ketakutan-ketakutan yang belum tentu terjadi.

Lupa jika setiap muslim itu bersaudara. Di ibaratkan sebagai satu tubuh, di mana yang satu sakit, maka yang lain ikut merasakan juga. Apakah Anda tidak turut merasakan sakitnya siksa yang diterima saudara-saudara seiman di Uyghur sana? di Kashmir, di Rohingya, di Palestine dan di mana pun? Haruskah Anda merasakannya dulu?

Di manakah nurani Anda, lebih besar lagi, di manakah ghirah Anda? tak malukah anda memproklamirkan diri sebagai salih dan salikhah? atau mungkinkah anda hanya mencari Aman dengan menggadaikan Iman? seperti yang pernah dibahas sebelumnya tentang Huru hara Akhir Zaman dan Mimpi Seorang Muslim Yang Ingin Cari Selamat Sendiri

Tak malukah Anda pada seorang Mesut Ozil, yang bahkan menolak untuk dibayar berlipat kali dari gajinya untuk diam atas penderitaan saudara seimannya di Uyghur? Mesut Ozil tak gentar menyuarakan ghirahnya. Dia heran kenapa kita semua diam, sebuah negara yang dikenal sebagai penganut Muslim terbesar di dunia.

Kembali bertanyalah pada diri sendiri, kemanakah ghirah Anda?

Apa yang Anda takutkan dari dunia ini? Kehilangan materi? Kehilangan pekerjaan? Atau kehilangan  nyawa? Bukankah Anda sudah bersyahadat setiap hari dengan salat lima waktu yang Anda lakukan?

Bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.

Lalu jika tuhan Anda adalah uang, jabatan, dan selain Allah, lalu apa makna syahadat Anda?

Saudara kita sedang kesakitan, kelaparan, menderita dan lainnya. Masihkah Anda mampu tertawa, dan bahkan tak merasa perlu tahu untuk itu semua?

uighur china

0 Response to "Ketika Umat Sudah Acuh terhadap Saudaranya – Moslem Uyghur"

Post a Comment

Advert

addvert