Bangsa Rum Dalam Nubuwah Akhir Zaman

Dalam time of troubles yang berjudul masa kacau rusia pada abad ke 17 dijelaskan bahwa Sejarah telah mencatat  setelah meninggal Rurik pada tahun 879 M kemudian digantikan oleh Saudaranya Oleq pada masa inilah bangsa Rus menyerang bangsa Khazaria dan memindahkan pusat pemerintahan ke sana, kemudian ia mengankat dirinya sebagai pengeran agung kievan Rus.

Setelah terjadi berbagai kontak baik melalui perang atau perjanjingan dengan kekaisaran Romawi timur atau byzantium, Vladimir Agung penguasa kievan Rus pada penghujung abad X di babtis menjadi kristen dan mengubah kerajaan pagan menjadi kerajaan kristen, ia juga dinikahkan dengan adik perempuan kaisar Basil II, yang bernama Anna .

Inilah awal masa tejadi hubungan dekat antara kekaisaran byzantium yang berpusat di konstantinopel dengan kerajaan Rusia setelah memenagkan perang dengan bangsa Khazar di utara pengunungan Kaukasus. Bahkan pada saat itu kekaisaran Rusia sudah tidak bisa dipisahkan dengan kekaisaran Romawi di konstantinopel.

Walaupun Roma pada saat itu masih termasuk dalam wilayah provinsi Byzantine.  Tahun 408-476 M Roma Barat mulai mengalami kemunduran dan runtuh pada tanggal 4 September 476 M dengan jatuhnya kota Roma ke tangan Odoacer (barbarian dari bangsa Jerman Timur, Heruli). Odoacer mendirikan Kerajaan Italy dan dianggap sebagai “The First Barbarian King of Italy”. Kota Roma sudah tidak lagi memiliki peranan yang penting di dunia antar bangsa pada masa itu. Roma Barat akhirnya dianggap sudah tamat sejak tahun 476 M.

Sehingga di dalam al-Quran surah Rum yang dimaksudkan bukan roma Yang ada di Itali. Akan tetapi kekaisaran Byzantium yang berpusat di Konstantinopel.

Sebagaimana firman Allah surah Rum ayat 2-3 :
Artinya:
Bangsa Rum telah dikalahkan. Di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya akan menang.

Rum yang dimaksudkan dalam ayat di atas adalah romawi timur yang berpusat di konstantinopel. Karena negeri yang terdekat yang dimaksudkan disini adalah terdekat dari negeri Arab yaitu Suriah dan Palestina sewaktu masih dalam jajahan kerajaan Romawi timur.


Bangsa Romawi pada saat ayat ini diturunkan adalah bangsa yang beragama Nasrani. Yang memiliki kitab suci. Yang mengalami kekalahan perang dengan bangsa Persia yang beragama majusi.

Ketika tersiar kabar kekalahan bangsa Romawi oleh bangsa Persia maka kaum Musyrikin Mekkah menyambut dengan penuh sukacita karena mereka berpihak pada bangsa Persia. Adapun kaum muslimin berduka dengan kabar kekalahan bangsa Rum, maka turunlah ayat ini yang menerangkan bahwa bahwa bangsa Rum akan menang setelah kekalahan dalam masa beberapa tahun saja. Allah swt Maha mengetahui dan hal ini benar-benar terjadi beberapa tahun kemudian menanglah bangsa Rum dan kalahlah bangsa Persia.

Pada tanggal 2 april tahun 1453 M sultan Mehmed II dengan tentaranya yang berjumlah 80.000, mengepung Konstantinopel hingga akhirnya jatuh ketangan khilafah Turki Ustmaniyah pada tanggal 29 mei 1453 M. Kaisar Byzantium terakhir Konstantinus XI palailogos melepas tanda kebesarannya dan terlibat dalam pertempuran setelah kota direbut. Setelah kota konstantinopel direbut oleh kaum muslimin dan kekaisaran Byzantium dipindah ke Rusia.

Peran kaisar sebagai pelindung Ortodoks timur diklaim oleh Ivan III, Adi Pati Agung Mokswa. Ia menikahi Saudara Andreas (Shopia Paleologue). Cucunya Ivan IV akan menjadi Tsar Rusia yang pertama. Tsar adalah istilah yang digunakan bangsa Slavia untuk kekaisaran Byzantium. Penerus-penerus mereka mendukung  gagasan bahwa moskwa adalah penerus kekaisaran Byzantium yang berpusat di Konstantinopel. Dan gagasan Kekaisaran Rusia adalah sebagai kekaisaran Rum itu  tetap hidup hiingga meletusnya revolusi Rusia tahun 1917 M. (wikipedia)


Artinya kisah perjalanan kerajaan Rum berakhir di Rusia. setelah berdirinya Unisoviet kerajaan tersebut di anggap telah tamat. Tetapi setelah runtuhnya Uni soviet, Negara Rusia modern meneruskan kembali kerajaan Rum ( Christian News). Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa gereja bertanggungjawab dalam perkembangan budaya dan pendidikan di Rusia selama 1000 tahun terakhir. Hal ini dinyatakannya dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin Kristen Ortodoks di Moskow.

"Penerapan Kekristenan menjadi titik balik dalam nasib Rusia, membuatnya menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari peradaban Kristen dan membantunya berubah menjadi salah satu kekuatan terbesar di dunia," kata Putin

Didalam hadist yang lain Rasulullah menjelaskan bahwa umat Islam akan berdamai dengan bani Asfar. Sebagaimana hadist,

“Auf bin Malik al-Asyja’iy berkata: Aku menemui Nabi saw lalu aku ucapkan salam. Nabi saw: Auf ? Ya, benar. Nabi saw bersabda: Masuklah. Semua atau aku sendiri? Nabi saw menjawab: Masuklah semua. Nabi saw bersabda: Wahai Auf, hitung ada enam tanda Kiamat. Pertama, kematianku. Kalimat Nabi saw ini membuatku menangis sehingga Nabi saw membujukku untuk diam. Aku lalu menghitung: Nabi saw bersabda : yang pertama Penaklukan Baitul Maqdis:  yang kedua  Kematian yang akan merenggut umatku dengan cepat seperti wabah kematian kambing. Yang ketiga Konflik dahsyat yang menimpa umatku.  Yang keempat harta membumbung tinggi nilainya hingga seseorang diberi 100 dinar masih belum puas. Yang kelima. Terjadi gencatan senjata antara kalian dengan Bani Ashfar lalu mereka mendukung kalian dengan 80 tujuan. Apa maksud tujuan? Nabi saw bersabda: Maksudnya panji. Pada tiap-tiap panji terdiri dari 12.000 prajurit. Benteng umat Islam saat itu di wilayah yang disebut Ghauthah, daerah sekitar kota Damaskus.” (HR. Imam Ahmad)

Adapun bani Asfar yang dimasudkan dalam hadist bukan Roma akan tetapi yang dimaksudkan sebagai bani Asfar adalah raja Hiraklius yang merupakan raja bangsa Romawi byzantium.

Ketika Dihyah Al-Kalbiy mengambil surat dari utusan Rasulullah yang ditujukan kepada Hiraklius (Kaisar Romawi), Raja Hiraklius pada waktu itu baru saja mendapat kemenangan atas kerajaan Persia (Sebelum terjadi peperangan antara dua kerajaan besar itu, Hiraklius telah bernadzar, jika dia menang atas negeri Persia tersebut, ia akan berjalan kaki dari istananya di Himsha ke Baitul Maqdis di Palestina). Setelah surat itu diberikan kepada Raja Hiraklius, kemudian Dia memerintahkan supaya mencari orang yang sudah sangat mengenal dengan orang yang mengirim surat itu (Rasulullah),

Raja bermaksud ingin menanyakan lebih lanjut tentang Nabi Muhammad Saw. Ketika itu ada satu rombongan unta yang membawa barang-barang dagangan kaum Quraisy yang dikepalai oleh Abu Sufyan sedang berada di negeri Syam. Hiraklius menyuruh tentaranya supaya memanggil rombongan kaum Quraisy yang sedang berdagang tersebut. Kemudian Abu Sufyan dan rombongan datang menghadap raja.


Ketika itu Hiraklius duduk dikelilingi para pembesar Romawi. Raja juga memanggil juru bahasanya. Beliau bermaksud menanyakan keadaan pribadi Nabi SAW lewat juru bahasa tersebut. Heraklius bertanya kepada rombongan Abu Sufyan, “Mana diantara kamu semua yang lebih dekat nasabnya dengan orang laki-laki yang mengaku dirinya sebagai Nabi. Abu Sufyan menjawab, “Saya lebih dekat nasabnya dengan dia.  Setelah terjadi dialog yang panjang kemudian Abu sufyan dan rombongan diperkenankan pulang.

Dalam perjalanan kemudian Abu sufyan berkata,

لَقَدْ اَمِرَ اَمْرُ ابْنِ اَبِى كَبْشَةَ اَنَّهُ يَخَافُهُ مَلِكُ بَنِى اْلاَصْفَرِ، فَمَا زِلْتُ مُوْقِنًا اَنَّهُ سَيَظْهَرُ حَتَّى اَدْخَلَ اللهُ عَلَيَّ اْلاِسْلاَمَ

Sungguh menjadi besarlah urusan Ibnu Abi Kabsyah, karena raja Banu Ashfar (raja Romawi) itu takut kepadanya. Maka saya selalu yaqin bahwa sesungguhnya ia itu akan menang, sehingga Allah memasukkan Islam kepada saya. (HR. Bukhari)

Dan perjanjian perdamaian dengan Rum saat ini belum terjadi, peristiwa tersebut akan terjadi pada masa al-Mahdi, Sebagaimana dijelaskan  oleh Imam as Sayuti,

Abu Nua’im meriwayatkan dari Abi Umamah katanya, Rasulullah SAW bersabda :
“Di antara kamu dan orang-orang Rum akan berlaku 4 kali perdamaian. Pada kali keempatnya berlaku di tangan salah seorang daripada keluarga  Hiraqlu. Perjanjian itu berterusan selama 7 tahun”. Ada seorang sahabat bertanya Rasulullah SAW,  “Wahai Rasulullah! Siapakah Imam orang Islam pada hari itu?” Rasulullah SAW menjawab,
“Al Mahdi daripada anak cucuku. Dia berumur 40 tahun, mukanya bagai  bintang yang bersinar-sinar, di pipi sebelah kanannya terdapat tahi lalat hitam, dia memakai dua jubah Qatwaniyyah bagaikan pemuda Bani Israel. Dia mengeluarkan gedung-gedung dan menaklukkan negeri-negeri  syirik (Hawi lil Fawi)

Wallahu A'lam

0 Response to "Bangsa Rum Dalam Nubuwah Akhir Zaman"

Post a Comment

Advert

addvert