NASIHAT BUAT YG MERASA KIAMAT MASIH LAMA (bagian.1)
·
1. 1. Seputar Nubuwah, Akhir Zaman, Ayat -
Ayat Syam dan Ayat- Ayat Thaifah Manshurah/Ashabul Rayati Sud/Tentara Bendera
Hitam
2. Berawal dari Perang Teluk II Lalu
Embargo Iraq lalu Perang Salib di Afghanistan (2001) lalu Perang Salib di Iraq
(2003) dan Revolusi Syam
3. Muqadimah, Pidato Syaikh Osama Bin
Ladin saat NATO menumpahkan 500.000 darah Muslim Afghanistan (2001)
—
“Apa urusan Jepang dengan kami? Siapa yang telah’
membawa Jepang ke dalam perang yang sulit, dahsyat dan sengit ini...ke dalam pelanggaran kepada putra-putra kita di Palestina? Jepang tidak akan mampu bertahan dalam perang melawan kami. Oleh karena itu, mereka harus memikirkan ulang pendirian mereka. Apa urusan Australia yang jauh di selatan dengan kami dan dengan kondisi masyarakat Afghanistan dan Palestina yang tidak berdaya? Apa urusan Jerman dalam perang ini selain kekafiran dan perang salib? Ini tidak lain adalah perang salib sebagaimana perang salib terdahulu yang dipimpin oleh Richard the Lionheart, Barbarossa dan Jerman, dan Louis dan Prancis. Sebagaimana hari, ketika Bush mengangkat salib, negara-negara salibis segera bergegas. Apa urusan negara-negara Arab dengan perang salib ini? Mengapa mereka memasukinya dengan terang-terangan dan terbuka di siang bolong? Karena mereka merasa senang dengan peraturan salib” [Wawancara Oktober 2001]
“Apa urusan Jepang dengan kami? Siapa yang telah’
membawa Jepang ke dalam perang yang sulit, dahsyat dan sengit ini...ke dalam pelanggaran kepada putra-putra kita di Palestina? Jepang tidak akan mampu bertahan dalam perang melawan kami. Oleh karena itu, mereka harus memikirkan ulang pendirian mereka. Apa urusan Australia yang jauh di selatan dengan kami dan dengan kondisi masyarakat Afghanistan dan Palestina yang tidak berdaya? Apa urusan Jerman dalam perang ini selain kekafiran dan perang salib? Ini tidak lain adalah perang salib sebagaimana perang salib terdahulu yang dipimpin oleh Richard the Lionheart, Barbarossa dan Jerman, dan Louis dan Prancis. Sebagaimana hari, ketika Bush mengangkat salib, negara-negara salibis segera bergegas. Apa urusan negara-negara Arab dengan perang salib ini? Mengapa mereka memasukinya dengan terang-terangan dan terbuka di siang bolong? Karena mereka merasa senang dengan peraturan salib” [Wawancara Oktober 2001]
Syaikh Usamah bin Laden (rahimahullah)
mengatakan kalimat di atas 13 tahun yang lalu ketika banyak negara bersegera
bergabung dengan koalisi salibis yang digerakkan untuk menginvasi Afghanistan.
Jepang bergabung dengan perang salib walaupun mereka adalah penyembah berhala
bukan Kristen, konstitusinya yang “cinta damai”, dan jaraknya yang jauh dan
Afghanistan. Perdana Menteri yang bodoh saat itu — Junichiro Koizumi — berkomitmen untuk menyediakan bantuan
logistik untuk pasukan salib barat. Apa keuntungan yang dia harapkan untuk
Jepang dalam bergabung dalam sebuah perang salib terhadap kau” Muslim?
4.
Perang Di Syam ( Suriah) Perang yang telak di TAKDIRKAN!
Perang
Syam, Telah Ditakdirkan
Konflik yang terjadi di Mesir telah tertulis dalam Alquran. Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, tafsir ayat Alquran yang memprediksi konflik Mesir terdapat dalam Surat At- Tin ayat 1-3.
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. Dan demi bukit Sinai. Dan demi kota (Makkah) yang aman,”
tutur Bachtiar membacakan terjemahan Surat At-Tin ayat 1-3 beberapa waktu lalu.
Bachtiar berkata, tafsir dan surat tersebut adalah, “Demi bumi tin di Damaskus (Suriah), dan demi bumi zaitun di Palestina, dan demi bukit Thur yg ada di Sinai (Mesir). Dan demi kota Makkah yang aman.”
Jika dilihat dan kacamata sederhana surat At-Tin, lanjutnya, maka konflik yang terjadi di Suriah, Palestina, dan Mesir, adalah perang global yang sudah Allah takdirkan. Perang Itu, kata Bachtiar, bahkan melibatkan seluruh dunia.
Konflik yang terjadi di Mesir telah tertulis dalam Alquran. Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan, tafsir ayat Alquran yang memprediksi konflik Mesir terdapat dalam Surat At- Tin ayat 1-3.
“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. Dan demi bukit Sinai. Dan demi kota (Makkah) yang aman,”
tutur Bachtiar membacakan terjemahan Surat At-Tin ayat 1-3 beberapa waktu lalu.
Bachtiar berkata, tafsir dan surat tersebut adalah, “Demi bumi tin di Damaskus (Suriah), dan demi bumi zaitun di Palestina, dan demi bukit Thur yg ada di Sinai (Mesir). Dan demi kota Makkah yang aman.”
Jika dilihat dan kacamata sederhana surat At-Tin, lanjutnya, maka konflik yang terjadi di Suriah, Palestina, dan Mesir, adalah perang global yang sudah Allah takdirkan. Perang Itu, kata Bachtiar, bahkan melibatkan seluruh dunia.
-
Bachtiar meyakini, akhir dan konflik Mesir juga sudah termaktub dalam Surat Al-Qashash ayat 5 yang ménceritakan kisah Musa melawan Firaun.
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi),” bunyi terjemahan dan Surat AI-Qashshash ayat 5.
“Pada akhirnya di ayat itu digambarkan orang-orang yang dilemahkan nanti akan dikuatkan dan diwariskan kekuasaan di Mesir,” tutup Bachtiar.
Dikutip Harian The New York Times, Jumat (31/1/2014), Institute for Policy Analysis of Conflict mengungkapkan sebuah laporan bahwa, Perang jihad yang diyakini sebagai perang paling sakral itu akan berlangsung saat konflik di Suriah pada Maret nanti akan memasuki tahun ketiga.
“Berdasarkan perhitungan Ilmu akhirat (eschatology) pertempuran terakhir akan benlangsung di Syam. Kawasan Syam dikenal sebagai Suriah Raya yang meliputi Suriah, Yordania, Lebanon, Palestina dan Israel,” tulis laporan lembaga tersebut.
Karenanya, Bachtiar mengatakan, persoalan Suniah, Mesir dan Palestina janganlah dianggap sebagal konflik politik. Sebab, jika melihat persoalan tersebut dan sisi politik saja maka hati akan terasa kosong.
Lebih dan itu, ia melihat Allah telah menyiapkan skenario besar dalam peristiwa ini.
Bachtiar meyakini, akhir dan konflik Mesir juga sudah termaktub dalam Surat Al-Qashash ayat 5 yang ménceritakan kisah Musa melawan Firaun.
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi),” bunyi terjemahan dan Surat AI-Qashshash ayat 5.
“Pada akhirnya di ayat itu digambarkan orang-orang yang dilemahkan nanti akan dikuatkan dan diwariskan kekuasaan di Mesir,” tutup Bachtiar.
Dikutip Harian The New York Times, Jumat (31/1/2014), Institute for Policy Analysis of Conflict mengungkapkan sebuah laporan bahwa, Perang jihad yang diyakini sebagai perang paling sakral itu akan berlangsung saat konflik di Suriah pada Maret nanti akan memasuki tahun ketiga.
“Berdasarkan perhitungan Ilmu akhirat (eschatology) pertempuran terakhir akan benlangsung di Syam. Kawasan Syam dikenal sebagai Suriah Raya yang meliputi Suriah, Yordania, Lebanon, Palestina dan Israel,” tulis laporan lembaga tersebut.
Karenanya, Bachtiar mengatakan, persoalan Suniah, Mesir dan Palestina janganlah dianggap sebagal konflik politik. Sebab, jika melihat persoalan tersebut dan sisi politik saja maka hati akan terasa kosong.
Lebih dan itu, ia melihat Allah telah menyiapkan skenario besar dalam peristiwa ini.
Setelah orang-orang Kristen Eropa itu dikalahkan
tentara kaum Muslim dalam Perang Salib, mereka pun harus menelan pil pahit, saat Konstantinopel jatuh ke tangan Muhammad
al-Fatih tepat tanggal 20 Jumadil Ula 857 H/29 Mel 1453 H.
Masalah ini menjadi mimpi buruk bagi mereka, sehingga menjadi momok yang sangat mengerikan. Mereka menyebutnya dengan Mas’alah Syarqiyyah (masalah ketimuran). Sejak saat itu, mereka bekerja keras mencari kelemahan umat Islam, dan menunggu kesempatan untuk menghancurkan musuh mereka ini.
Kesempatan itu pun tiba, saat Khilafah ‘Utsmaniyyah lemah. Mereka mulai menyusun strategi. Dimulai dengan menyebarkan virus nasionalisme di dalam tubuh umat Islam, dan merekrut orang-orang fasik dengan imingi ming kekuasaan.
Pecahlah Revolusi Arab, yang berhasil memisahkan wilayah Arab dan Khilafah. Setelah itu, Perancis dan Inggeris pun melakukan invasi ke wilayah Arab. Wilayah ini, termasuk Syam, kemudian dijadikan sebagai Mandat Inggris dan Prancis. Mereka pun membagi wilayah ini di antara sesama mereka, dengan Perjanjian Sykes-Pycot.
Bukan hanya Syam yang dipecahbelah, tetapi seluruh wilayah Arab juga mereka bagi-bagi sesuai dengan kepentingan mereka.
Ketika Lord Allenby, komandan pasukan Inggris, berhasil menduduki Palestina, tahun 1917 M, dengan tegas dia menyatakan, “Baru sekaranglah Perang Salib telah berakhir.”
Memang benar, tujuan Perang Salib adalah mengalahkan umat Islam, dan menghancurkan kekuatan mereka. Kekuatan umat ini, seperti kata Lord Curzon, Menlu Inggris saat itu, terletak pada Islam dan Khilafah. Maka, mega proyek mereka adalah menghancurkan Khilafah, dan menjauhkan Islam dari kehidupan umat nya.
Masalah ini menjadi mimpi buruk bagi mereka, sehingga menjadi momok yang sangat mengerikan. Mereka menyebutnya dengan Mas’alah Syarqiyyah (masalah ketimuran). Sejak saat itu, mereka bekerja keras mencari kelemahan umat Islam, dan menunggu kesempatan untuk menghancurkan musuh mereka ini.
Kesempatan itu pun tiba, saat Khilafah ‘Utsmaniyyah lemah. Mereka mulai menyusun strategi. Dimulai dengan menyebarkan virus nasionalisme di dalam tubuh umat Islam, dan merekrut orang-orang fasik dengan imingi ming kekuasaan.
Pecahlah Revolusi Arab, yang berhasil memisahkan wilayah Arab dan Khilafah. Setelah itu, Perancis dan Inggeris pun melakukan invasi ke wilayah Arab. Wilayah ini, termasuk Syam, kemudian dijadikan sebagai Mandat Inggris dan Prancis. Mereka pun membagi wilayah ini di antara sesama mereka, dengan Perjanjian Sykes-Pycot.
Bukan hanya Syam yang dipecahbelah, tetapi seluruh wilayah Arab juga mereka bagi-bagi sesuai dengan kepentingan mereka.
Ketika Lord Allenby, komandan pasukan Inggris, berhasil menduduki Palestina, tahun 1917 M, dengan tegas dia menyatakan, “Baru sekaranglah Perang Salib telah berakhir.”
Memang benar, tujuan Perang Salib adalah mengalahkan umat Islam, dan menghancurkan kekuatan mereka. Kekuatan umat ini, seperti kata Lord Curzon, Menlu Inggris saat itu, terletak pada Islam dan Khilafah. Maka, mega proyek mereka adalah menghancurkan Khilafah, dan menjauhkan Islam dari kehidupan umat nya.
5. HOMS
disinilah 900 sahabat Nabi hijrah setelah romawi dikalahkan& anak2
keturunannya disembelih,diperkosa Syiah
6.
2.000.000 Muslim Iraq dibunuh NATO & Syiah (2003-2012) 1000.000 Muslim
mnjanda &500.000 muslim tewas diAfganistan
7.
Ayat-Ayat Hijrah Ke Syam
Dar iAbdullah bin Amru, ia berkata:
Rasulullah SAW teIah bersabda:
sesungguhnya saya melihat
seakan-akan tonggak Al-kitab telah tercabut dan bawah bantalku. Maka aku
mengikuti kepergiannya dengan pandangan mataku. Tiba-tiba muncul seberkas
cahaya yang terang benderang mengarahke Syam. Ketahuilah, sesungguhnya iman
pada saat terjadi beragam fitnah berada di Syam. (HR.
AHMAD, AL-HAKIM, dan ATH- THABRANI. Dinyatakan SHAHIH oleh AL-BANI dalam
FAZHAILU SYAM WA DIMASYQA no. 3 dan SHAHIH ATT ARGHIB WAT TARHIB no. 3092. Juga
diriwayatkari oleh AHMAD,
ATH_THABRANI,
dari YAQUB BIN SUFYAN dari ABU DARDA’ dan dinyatakan SHAHIH oleh IBNU HAJAR ALL ASQALANI dan AL-BANI
dalam TARGHIB FAZHAILU SYAM DIMASYQA no. 3 dan SHAHIH AT-TARGHIB WATARHIB no. 3094.)
Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,
‘Akan terjadi hijrah sesudah hijrah, maka sebaik-baik
penduduk bumi adalah orang yang menempati hijrah Ibrahim, lalu yang tersisa di
bumi hanyalah orang-orang yang jahat. Bumi menolak mereka, Allah menggap mereka
kotor, dan api akan menggiring mereka bersama kera dan babi, (HR. ABU DAUD dan AHMAD BIN AMRU dan AL-HAKIM dan ABU
HURAIRAH. Dishahihkan AL-BANI dalam SHAHIH ATT ARGHIB WAT TARGHIB no. 3091 dan
Silsilah AHADIST ASH-SHAHIHAH no. 3202)
Jika riwayat tersebut dikorelasikan dengan Hadist lain yang menceritakan perjalanan Imam Mahdi dan Kaum Muslim dalam memerangi musuh-musuhnya, maka boleh jadi nubuwat di atas terjadi di masa Al Mahdi. Hal itu sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah riwayat,
Rasulullah SAW bersabda: AlIah memberitahukan kepada Isa dengan firman-Nya, Tiada seorang pun yang mampu melawannya, karena itu bawalah hamba-hamba-Ku (yang baik-baik) ke gunung Thur. Lalu Allah membangkitkan (mengutus) Ya’juj dan Ma’juj, mereka segera datang dari seluruh tempat yang tinggi (SHAHIH MUSLIM, BAB DZIKIR AD-DAJJAL 18:68-69.
Hadits
Salamah bin Nufail radhiyallahu ‘anhu :Saat ini
akan tiba masa berperang, akan senantiasa ada segolongan dan umatku yang
menampakkan (kebenaran) di hadapan manusia.
AlIoh mengangkat hati-hati suatu kaum,
mereka akan
memeranginya dan Allah Azza wa Jalla
menganugerahkan kepada mereka (kemenangan), dan mereka tetap dalam keadaan
demikian, ketahuilah bahwa pusat negeri kaum mukminin itu berada di Syam, dan
ikatan tali Itu tertambat di punuk kebaikan hingga datangnya han kiamat. (HR
Ahmad : IV/104; an-Nasa’i
: VI/214-215;
lbnu Hibban: 1617-Mawarid; al-Bazzar dalam Kasyful Astaar: 1419 dari JaIan
AI-Walid
bin Abdurrahman aI-Jarsyi dari Jabir bin
Nufair)
Imam Tirmidli 2118: Telah
menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada
kami Abu Daud telah menceritakan kepada
kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami dan Mu’awiyah bin Qurrah dari bapaknya
berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wa
Salam bersabda: Jika penduduk Syam telah rusak maka
tidak ada kebaikan lagi di antara kalian, akan senantiasa ada sekelompok
dari ummatku yang diberi kemenangan.
Orang
orang yang menghina mereka tidak akan membahayakan mereka sampai han kiamot. - Muhammad bin ismail berkata bahwa Ali bin Al
Madini
berkata: Mereka Itu adalah ahli hadits. Abu isa berkata: dan dalam bab ini ada hadits
dari Abduliah bin Hawalah, lbnu Umar,
Zaid bin Tsabit dan Abdullah bin Amru,
dan
hadits ini hasan shahih. Ahmad bin Mani’
telah menceritakan kepada kami bahwa Yazid bin
Harun telah menceritakan kepada kami bahwa Bahz bin Hakim
telah mengkhabarkan kepada kami dari bapaknya
dan kakeknya dia berkata: Aku bertanya Wahai Rasulullah, kemana yang engkau perintahkan
kepadaku? beliau menjawab: Ke sana!. Beliau
menunjuk dengan tangannya ke arah Syam. Abu isa berkata: Hadits ini hasan
shahih.
Bersambung............(Bagian.2)